BULUKERTO – Mempersiapkan lulusan yang handal dan siap memasuki dunia kerja serta industry terus dilakukan di SMKN 1 Bulukerto. Hal ini dikarenakan pembentukan karakter industry peserta didik, tidak bisa dilakukan secara instan dan semudah membalik telapak tangan. Sehingga SMKN 1 Bulukerto berkerjasama dengan PT. Daihatsu dalam program Pintar Bersama Daihatsu (PBD).
Program yang terencana sejak lama ini, ternyata disambut baik oleh tim PBD wilayah Jawa Tengah. Bahkan tim PBD hadir ke SMKN 1 Bulukerto dengan membimbing dan memonitoring langsung kepada dewan guru dan karyawan SMKN 1 Bulukerto pada 4 Februari 2021 lalu.
Penguatan karakter industry ini, dinilai sangat penting dijalankan di SMKN 1 Bulukerto. Hal ini selain SMKN 1 Bulukerto telah dipercaya masyarakat dan memiliki siswa seribu lebih, juga untuk mempersiapkan lulusan agar siap memasuki dunia kerja dan industry.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala SMKN 1 Bulukerto Walujo, S.Pd., M.T. dalam sambutannya di Rapat Sosialisasi Program Pintar Bersama Daihatsu SMK Negeri 1 Bulukerto. Menurutnya sekolah jika ingin eksis harus mengikuti pola industry. Hal ini dikarenakan dengan pola industry nantinya peserta didik akan terbentuk kebiasaan disiplin, sesuai aturan, dan terbentuk habit berkarakter lainnya. Dan pembentukan ini tidak bisa dijalankan hanya satu atau dua tahun .
“Bekerjasama untuk masa depan peserta didik itu sangat penting kita lakukan. Pintar bersama Daihatsu prosesnya cukup panjang, rekor tercepat satu tahun Sekalipun ini pekerjaan berat, tapi jika ada komitmen dengan berkomunikasi, kolaborasi akan teratasi. Karena Selama ada komitmen akan ada kemudahan” tuturnya.
Hal yang sama disampaikan Koordinator Pintar Bersama Daihatsu (PBD) SMK Wilayah Jawa Tengah Drs. Masrukin bahwa PBD adalah satu bentuk aktifitas Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra Daihatsu Motor. Program ini sebagai bentuk kepedulian terhadap pengembangan pendidikan khususnya pendidikan vokasi di Indonesia.
“PBD dibangun berawal dari teman-teman BKK di Jateng. Sekolah butuh mitra dengan industri untuk penjaminan mutu SKL menghantarkan tamatan untuk siap kerja” katanya.
Lanjutnya, CSR PT ADM diantaranya pintar bersama Daihatsu, hijau bersama Daihatsu, sehat bersama Daihatsu, sejahtera bersama Daihatsu. Untuk menjalankan CSR itu, tidak perlu membuat kurikulum baru. Namun hanya mensingkronisasikan antara program PDB dengan kurikulum yang ada, sehingga dalam menjalankan kurikulum betul betul sesuai permintaan industri.
“Konsep utama PBD diantaranya pendidikan budaya industri di Sekolah, sinkronasi kurikulum sekolah dengan industry, standarisasi bengkel otomotif Sekolah, standarisasi SDM/guru otomotif Sekolah,” katanya. Untuk mewujudkan program itu, Masrukhin menegaskan bahwa tolak ukur PBD adalah terwujudnya budaya industri di Sekolah. Program ini butuh komitmen dan keseriusan. Diantaranya dengan tiga hal merubah cara/pola berfikir (mindset), cara/pola berfikir (action), cara/pola bertindak (success/failed). (Humas SMKN1 Blo)