BULUKERTO – Untuk meningkatan mutu pelayanan pendidikan, SMKN 1 Bulukerto diminta menjalankan prinsip 3 P. Prinsip ini disampaikan dalam Workshop Pengelolaan Sekolah di ruang meeting SMKN 1 Bulukerto kemarin (15/12). Worshop yang diselenggarakan selama tiga hari ini, diikuti oleh guru dan karyawan SMKN 1 Bulukerto yang diisi oleh praktisi pendidikan.
Ketua Panitia Workshop Pengelolaan Sekolah SMKN 1 Bulukerto Bahar Ipomiarto, S.T mengatakan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan, diperlukan pengelolaan sekolah yang terencana dengan baik. Untuk mewujudkan perencanaan tersebut, guru dan karyawan SMKN 1 Bulukerto diberikan workshop pengelolaan sekolah, agar dalam mengelola sekolah ini bisa lebih baik lagi.
“Dalam workshop ini memang direncanakan untuk memberikan pengetahuan bagaimana mengelola sekolah lebih baik. Dalam kegiatan ini kami menghadirkan dinas Pendidikan dan pelaku sekolah CEO, Sekolah Pusat Keunggulan,” katanya saat Workshop Pengelolaan Sekolah SMKN 1 Bulukerto ruang meeting kemarin(15/12).
Hal senada dikatakan Kepala SMKN 1 Bulukerto Walujo, S.Pd., M.T. bahwa penguatan pelayanan mutu pendidikan diperlukan perencanaan. Apalagi saat ini penyelenggaraan pendidikan tidak serta merta bisa menggunakan anggaran dari pemerintah tanpa adanya perencanaan.
“Penggunaan anggaran tahun depan sudah harus diirencanakan dan diajukan saat ini. Tentunya rencana ini perlu didiskusikan sebelum diajukan, agar tidak ada lini yang ketinggalan dan semua kegitan tahun depan anggarannya dapat terkafer,” tegasnya.
Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VI Drs. Sunarno, M.Pd mengatakan untuk meningkatkan mutu pelayanan sekolah, dan agar sekolah ini agar bisa maju dengan baik diperlukan langkah 3 P. Dimana 3 P tersebut adalah P Pertama yaitu pelayanan, P kedua penampilan dan P ke tiga yakni prestasi.
“Untuk pelayanan diantaranya pelayanan kepada siswa dalam pembelajaran. Jika sekolah ingin maju, maka pembelajaran jangan sampai ada yang kosong,” katanya saat memberikan materi Worshop pengelolaan sekolah di SMKN 1 Bulukerto kemarin.
Selain itu menurutnya pemberian layanan pendidikan juga bisa diberikan dalam bentuk pelayanan ketersediaan tempat parkir di area sekolah, sehingga siswa tidak perlu mengeluarkan biaya untuk bayar parkir, pelayanan kantin yang bersih dan nyaman, serta itu pelayanan perpustakaan.
“Jika parkir diarea sekolah maka siswa akan mudah dikondisikan, berbeda jika parkir diluar sekolah, siswa mungkin akan mudah bolos. Selain itu kantin juga bisa menjadi sarana agar siswa betah di area sekolah, dengan memberikan pelayanan baik,” imbuhnya.
Sedangkan untuk penampilan, menurutnya tanaman bisa menjadi salah satu instrumen keindahan dan penampilan sekolah. Salah satunya dengan menyeimbangkan antara tanaman besar, menengah dan rendah. Sehingga jika musim kemarau area sekolah masih terlihat hijau.
Sementara untuk prestasi, menurutnya harus dicapai oleh setiap sekolah jika sekolah ingin maju. Baik akademik maupun non akademik. Non akademik bisa dijalankan baik dalam hal seni, budaya, perpustakaan, lomba kantin maupun lomba lainnya. “Dengan lomba kita akan mengetahui instrumen penilaian yang akan diujikan. Sehingga instrumen tersebut bisa dijadikan pijakan dalam mengembangkan sekolah ini,” tegasnya. (Humas SMKN 1 Bulukerto)