WONOGIRI – Tanggal 1 Desember 2021 kemarin menjadi tanggal yang bersejarah bagi SMKN 1 Bulukerto. Hal ini dikarenakan SMKN 1 Bulukerto resmi menjadi SMK binaan Daihatsu, setelah hampir setahun dipersiapkan soft skill maupun hard skill.
Kepala SMKN 1 Bulukerto Walujo, S.Pd., M.T. mengatakan untuk mendapatkan pengajuan menjadi binaan Daihatsu telah lama dilakukan oleh pihak SMKN 1 Bulukerto. Baik belajar langsung dengan SMK Ma’arif Kudus dengan melihat langsung bagaimana merealisasikan aturan yang dikehendaki oleh Daihatsu, maupun belajar langsung dengan Tim Pintar Bersama Daihatsu (PBD) Jawa Tengah.
“Kita awalnya mngajak semua guru baik produktif maupun normatif serta karyawan SMK N 1 Bulukerto ini ke Kudus. Tujuan kami agar semua elemen di SMKN 1 Bulukerto bisa mengetahui langsung bagaimana mewujudkan SMK yang standar industri,” katanya pasca menerima piagam MOU dengan Daihatsu (2/12).
Tidak hanya melihat langsung pelaksanaan sekolah binaan Daihatsu, Waluyo menambahkan bahwa di SMKN 1 Buulukerto juga telah melakukan singkronisasi kurikulum dengan dunia industri telah dilakukan oleh dewan guru SMKN 1 Bulukerto. Upaya ini dilakukan dalam rangka agar kedepan kebutuhan industri bisa disiapkan lebih dini melalui dunia pendidikan.
“Berbagai upaya ini, setelah dijalankan kemudian dinilai oleh tim PBD ke SMKN 1 Bulukerto langsung. Dan alhamdulillah nilainya predikat B gemuk, yaitu 79. Kurang satu dijit lagi prediikat kita sudah menjadi A ” imbuhnya.
Dengan adanya kerjasama ini, pihaknya berharap agar bisa memacu semua eleemen pendidik di SMKN 1 Bulukerto agar bisa bersama-sama memajukan SMKN 1 Bulukerto dijadikan pembiasaan yang berkarakter. Hal ini dikarenakan PBD membekali siswa dengan hard skill dan soft skill. Hard skill membekali ketrampilan siswa yang riil/identik sama dilakukan di industri/bengkel Daihatsu. Materi ini dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, selain dari struktur kurikulum yang sudah ada sebelumnya.
“Materi soft skill PBD menekankan pada aspek sikap kerja siswa. PBD lebih menekankan materi ini karena diharapkan siswa bisa masuk ke dunia industri di mana saja” katanya.
Selain itu siswa dilatih untuk memiliki kebiasan hidup yang positif seperti penerapan work habit yaitu 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin), berjalan di jalur hijau atau aman, work safety, pembiasaan disiplin, penempatan seluruh properti sesuai tempat “Kami berharap siswa mulai sejak dini melakukan pembiasaan ala industri. Baik dalam bidang kedisiplinan, cara jalan maupun lainnya. Sehingga jika memasuki dunia kerja tidak perlu kaget dan belajar dari awal lagi,” tegasnya. (Humas SMKN 1 Bulukerto )